View of Castello Aragonese, Ischia, Campania, Mediterranean Sea, Italy
1. Laut Mediterania: Suhu Air Meningkat, Ekosistem Terancam
Ruang Bau Bau Laut Mediterania Para ilmuwan kelautan memperingatkan bahwa Laut Mediterania kini mengalami peningkatan suhu yang signifikan, mencapai rata-rata 1,4°C lebih tinggi dari suhu normal tahunan. Kenaikan ini menyebabkan kerusakan terumbu karang, migrasi spesies, dan ledakan populasi ubur-ubur di pesisir Italia, Yunani, dan Spanyol.
Menurut laporan dari UNEP-MAP (Program Lingkungan PBB), Mediterania adalah salah satu hotspot iklim dunia karena pemanasan yang dua kali lebih cepat dari rata-rata global.
“Jika tren ini berlanjut, akan ada dampak besar terhadap perikanan dan pariwisata,” ujar Dr. Elena Marquez, pakar ekosistem laut dari Barcelona.
2. Laut Mediterania Jadi Jalur Perdagangan Laut Terpadat Ketiga Dunia
Athena memainkan peran vital dalam perdagangan internasional. Menurut data IMO 2025, hampir 20% perdagangan laut dunia melewati Mediterania, termasuk jalur dari Terusan Suez menuju Eropa.
Pelabuhan-pelabuhan utama seperti Barcelona, Marseille, Genoa, dan Piraeus menjadi pusat logistik strategis untuk distribusi barang Eropa, Afrika Utara, dan Timur Tengah.
“Stabilitas sangat menentukan kestabilan pasokan logistik global,” jelas ekonom maritim Italia, Prof. Lorenzo Battista.
3. Laut Mediterania Tercemar Plastik: 229 Ribu Ton Masuk Tiap Tahun
Marseille – Studi dari WWF (2024) menyebutkan bahwa menerima lebih dari 229.000 ton limbah plastik setiap tahun. Mayoritas berasal dari negara-negara pantai seperti Mesir, Italia, Turki, dan Prancis.
Plastik mikro ditemukan dalam tubuh ikan dan kerang yang dikonsumsi manusia, memicu kekhawatiran kesehatan dan keamanan pangan.
Solusi yang disarankan meliputi:
Larangan plastik sekali pakai
Peningkatan fasilitas daur ulang di kota pesisir
Edukasi masyarakat pesisir tentang pengelolaan sampah
4. Sejarah Laut Mediterania: Jalur Peradaban Dunia Kuno
Kairo – Sejak ribuan tahun lalu, telah menjadi pusat perdagangan dan pertukaran budaya. Bangsa Mesir, Fenisia, Yunani, Romawi, hingga Ottoman menjadikan laut ini jantung komunikasi dan peperangan dunia kuno.
Situs-situs arkeologi bawah laut terus ditemukan, termasuk reruntuhan pelabuhan kuno, kapal dagang Romawi, dan artefak perunggu. UNESCO menyebut Mediterania sebagai “laut paling bersejarah di dunia”.
Tunisia – juga menjadi jalur utama migrasi ilegal dari Afrika ke Eropa.
Organisasi kemanusiaan meminta pendekatan yang lebih manusiawi dari negara-negara Eropa, dan memperkuat kerja sama regional untuk penanganan migrasi.
7. Surga Wisata yang Kian Populer
Nice – Meskipun menghadapi tantangan ekologi, tetap menjadi destinasi wisata utama dunia. Pantai-pantai di Prancis Selatan, Kepulauan Balearic, Santorini, dan Amalfi Coast terus menarik jutaan turis setiap tahun.
Dengan pemandangan biru kehijauan, cuaca cerah, dan warisan budaya kuno, Mediterania tetap jadi magnet bagi pencari keindahan dan sejarah.